Apa Maksud Perumpamaan Injil Tentang Tambang?

Apa Maksud Perumpamaan Injil Tentang Tambang?
Apa Maksud Perumpamaan Injil Tentang Tambang?

Video: Apa Maksud Perumpamaan Injil Tentang Tambang?

Video: Apa Maksud Perumpamaan Injil Tentang Tambang?
Video: Harta Yang Terpendam - Apakah Itu? / Perumpamaan Yesus 2024, April
Anonim

Yesus Kristus sering berbicara dalam perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran dasar dan moral. Dalam gambaran yang jelas bagi pikiran manusia, Yesus berusaha menyampaikan kepada orang-orang mengenai perkara penting hubungan antara manusia dan Tuhan, serta ciri-ciri penting hubungan antara jiran.

Apa maksud perumpamaan Injil tentang tambang?
Apa maksud perumpamaan Injil tentang tambang?

Matius Penginjil membicarakan perumpamaan Kristus tentang tambang dalam Injilnya. Jadi, ia dijelaskan sebagai berikut. Seorang lelaki menabur benih yang baik di ladangnya dan tidur. Ketika malam jatuh dan semua orang sedang tidur, musuh manusia menaburkan tongkatnya (tambang - rumpai) di ladang. Lama kelamaan, kedua-dua biji mula tumbuh di ladang. Pelayan pramugari bertanya mengapa pemiliknya tidak mencabut rumpai. Namun, tuan yang baik hati menjawab bahawa rumpai mesti ditinggalkan sebelum panen umum agar tidak membahayakan gandum. Masanya akan tiba ketika gandum akan dikumpulkan ke dalam gudang, dan tambang akan dipotong dan dibuang ke dalam api.

Benih yang baik dapat dianggap sebagai Gereja duniawi, yang didirikan oleh Tuhan, serta semua orang yang merupakan ciptaan Tuhan (benih dan gandum yang baik). Namun, tiba masanya syaitan menggoda seseorang, dan dosa memasuki kehidupan yang terakhir. Orang-orang jahat mula muncul, penjenayah yang berpaling dari Tuhan (benih dan tares jahat). Persoalan mengapa pemiliknya tidak menghancurkan tambang sekaligus dapat dibandingkan dengan pertanyaan Tuhan mengenai pencabutan kejahatan di bumi dan pemusnahan orang-orang berdosa. Walau bagaimanapun, kehidupan duniawi hanya sebahagian daripada menjadi manusia. Dalam pengertian penuh kata, hanya selepas Penghakiman Senior akan ditentukan pahala dan hukuman bagi orang yang benar dan orang berdosa. Orang benar akan dibalas dengan syurga (mereka akan mengumpulkan gandum ke dalam lumbung), dan orang-orang berdosa akan masuk neraka (mereka akan membakar tambang di api).

Selain itu, sebuah perumpamaan juga dapat berarti bahawa bersama dengan ajaran Kristus, banyak ajaran palsu lainnya ditaburkan di dunia. Setiap orang membuat pilihannya sendiri dalam satu atau lain cara. Akhirnya, semuanya akan diselesaikan, menurut ajaran Gereja, pada hari Penghakiman Terakhir, ketika kebenaran dan kepalsuan ajaran agama tertentu menjadi jelas.

Disyorkan: