Dalam kebaktian Kristian, penyebutan kategori orang istimewa telah dipertahankan, yang termasuk dalam masyarakat orang percaya kepada Yesus Kristus. Sehingga sekarang, di Liturgi Ilahi, anda dapat mendengar sebutan orang yang disebut "setia".
Di Gereja Kristian kuno, semua orang percaya disebut setia yang dihormati dengan sakramen pembaptisan suci. Namun, gabungan dengan Yesus Kristus dalam pembaptisan tidak berlaku segera setelah seseorang percaya kepada Tuhan. Pertama, orang yang ingin dibaptis mendengarkan khotbah persiapan, dan baru kemudian menerima sakramen. Selepas pembaptisan, seorang Kristian telah dipanggil setia.
Nama "setia" melambangkan prestasi besar yang dilakukan oleh orang yang dibaptis. Dia harus setia kepada Tuhan dalam semua urusannya sehari-hari, yang setia harus menjaga kesucian doktrin Kristian, tidak menyimpang ke dalam berbagai bidah. Itulah sebabnya mengapa setiap orang Kristian dipanggil setia.
Orang-orang beriman diberi akses ke semua tata cara gereja. Tidak seperti para catechumens, yang hanya dapat menghadiri bagian liturgi tertentu, orang-orang beriman diizinkan untuk berpartisipasi dalam keseluruhan kebaktian.
Penunjukan orang beriman di Gereja kuno dianggap sebagai gelaran yang luar biasa, yang hampir semua orang Kristian berhasrat. Itulah sebabnya orang-orang dengan iman yang sadar dan bayi-bayi yang orangtua baptisnya beriman bukan dalam surat, tetapi pada dasarnya, diizinkan untuk sakramen pembaptisan.
Hari ini, istilah "setia" juga merujuk kepada semua orang yang telah menerima baptisan suci. Oleh itu, Gereja masih berusaha menanamkan dalam benak orang idea bahawa pembaptisan bukanlah tindakan formal. Ia tidak boleh dilakukan menurut beberapa tradisi kerana "sangat diperlukan". Setiap orang Kristian dipanggil untuk kekudusan. Paling tidak, dia harus berusaha untuk bergerak di sepanjang jalan peningkatan moral, mempertahankan kesetiaannya kepada Tuhan dalam perbuatan, pemikiran dan pandangan dunia.